Halo, sobat IMILKOMers! Akhir-akhir ini mimin mendengar banyak berita tentang Starlink – penyedia layanan internet satelit punyanya Elon Musk – yang sekarang udah tersedia di Tanah Air, hmm… Kira kira apa dampaknya ke para pengguna Internet dan industri lokal ya?? Yuk mari kita bahas!

Pertama-tama sedikit data: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dari hasil survei penetrasi internet Indonesia yang dirilisnya pada tahun 2024 mengumumkan tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Namun, untuk tingkat penetrasi pengguna internet berdasarkan wilayahnya, APJII menemukan daerah urban masih paling besar dengan kontribusi 69,5% dan daerah rural kontribusi 30,5%

Sekilas, masalah ini memiliki relevansi yang kuat dengan Starlink, sesuai dengan taglinenya “connectivity where you least expect it” yang artinya “konektivitas di tempat yang paling tidak kamu duga”. Starlink berupaya menjadi solusi yang paling cocok untuk orang-orang yang terbatas secara geografis untuk bisa merasakan konektivitas internet, contohnya bagi yang tinggal di pedesaan dan pedalaman. Semakin banyak orang yang memiliki akses internet, maka akan semakin besar ekonomi digital kita!

Oke, bagaimana dengan kemampuan Starlink? Ternyata juga lumayan menarik, pada Mei 2024 Starlink merilis harga Rp750.000 per bulan untuk paket standar tanpa batasan kuota dengan kecepatan rata-rata 250 Mbps, harga ini belum ditambah pemasangan VSAT (yang berguna menangkap dan menerima sinyal internet) yaitu Rp4.680.000. Tidak lupa juga Starlink menyediakan paket kapal atau dari websitenya “Internet berkecepatan tinggi di perairan” untuk konektivitas internet di laut, mungkin memang terdengar cocok untuk kebutuhan di Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara maritim sehingga dapat menguntungkan para pelaut. Namun, harga paket tersebut masih relatif mahal dengan biaya per bulan Rp4.345.000.

Starlink juga menyiapkan layanan internet untuk ponsel atau “Direct to Cell” di Indonesia. Layanan ini memungkinkan internet satelit Starlink langsung terhubung ke smartphone atau handphone (HP) pengguna. Artinya, ponsel bisa terkoneksi tanpa harus terhubung dengan menara BTS operator seluler, seperti Telkomsel dan XL Axiata. Smartphone bisa menerima pesan via satelit secara langsung di mana pun mereka berada, di darat atau pesisir pantai, tanpa perlu mengubah komponen atau firmware pendukung.

XL Axiata melihat kehadiran layanan internet berbasis satelit Elon Musk Starlink belum adil dan harus diregulasi oleh pemerintah. Berbeda dengan Telkom yang merupakan perusahaan plat merah di sektor telekomunikasi, Telkom justru menilai kehadiran Starlink melengkapi teknologi penyedia internet di Indonesia dimana Starlink dapat bekerjasama dengan Telkom untuk menjadi backbone jaringan untuk wilayah-wilayah di Indonesia sehingga memperluas pemerataan konektivitas internet, sebagaimana yang telah dipaparkan di awal.

Starlink bukan pengganti, hanya pelengkap

SVP Corporate Communication dan Investor Relation Telkom, Ahmad Reza. Dilansir dari CNBC Indonesia.

Kedaulatan Digital

Starlink memang berita baik untuk para konsumen internet di Tanah Air, akan tetapi apakah Starlink dapat mengancam keamanan negara? Kedengarannya kedaulatan digital itu bukan masalah penting, tetapi itulah isu dunia digital sekarang.

Ancaman pertama, Indonesia menjadi tidak memiliki akses dan kontrol terhadap pertukaran data yang terjadi lewat internet satelit Starlink. Ini karena Starlink jualan langsung ke pelanggan individu/rumah, tidak melalui infrastruktur dalam negeri milik ISP/operator seluler lokal. Artinya, tidak ada pengawasan, monitoring, pembatasan dan lain-lain untuk operasi Starlink di Indonesia.

Ancaman lain, satelit Starlink yang berada di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO) bisa diretas oleh penjahat dan dijadikan senjata untuk menyerang wilayah suatu negara, termasuk Indonesia.

Ancaman lain juga bisa datang jika Starlink digunakan oleh aparat hukum, aparat militer, dan aparat intelijen di Indonesia. Padahal, Starlink ini adalah perusahaan asal Amerika Serikat. AS memiliki Foreign Intelligence Surveillance Act. Sebuah undang-undang yang mengatur prosedur untuk pengawasan dan pengumpulan informasi intelijen asing yang dilakukan oleh agen-agen pemerintah, seperti FBI dan NSA, yang menyangkut warga negara asing dan, dalam beberapa kasus, warga negara AS.

Ada potensi ketidaksiapan pemerintah dalam pengawasan. Misalnya belum adanya Otoritas Perlindungan Data (DSA) dan komisi Pelindungan Data Pribadi yang terkait UU PDP. Ini membuat insiden kebocoran data masih minim penindakan. Padahal pemerintah juga perlu menyepakati soal data pengguna dengan pihak Starlink.

Apakah pemerintah siap menjalani eksplorasi yang lebih jauh dalam IT dan telekomunikasi, akan tetapi di sisi yang sama maraknya kebobolan data di berbagai instansi lokal seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya? Hanya waktu yang akan menentukan.

Jadi, bagaimana menurut sobat IMILKOMers? Apakah Starlink adalah solusi yang kita tunggu-tunggu untuk dunia per-Internetan di Indonesia? Mari kita terus diskusikan dan pantau perkembangannya!

Demikian artikel mimin kali ini yang bertemakan ulasan, semoga bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi dan tantangan dari hadirnya Starlink di Indonesia. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Sumber:
https://www.starlink.com/id/service-plans
https://apjii.or.id/berita/d/apjii-jumlah-pengguna-internet-indonesia-tembus-221-juta-orang
https://tekno.kompas.com/read/2024/06/05/15345477/starlink-siapkan-layanan-internet-untuk-ponsel-di-indonesia-operator-seluler
https://inet.detik.com/telecommunication/d-7377503/telkom-starlink-indonesia-saling-melengkapi-bukan-jadi-kanibal
https://www.cnbcindonesia.com/market/20240419141335-17-531695/starlink-ancam-bisnis-telkom–tlkm–ini-penjelasan-stafsus-erick
https://www.kompas.id/baca/english/2024/06/07/isu-starlink-dan-kedaulatan-digital
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240520142845-37-539752/pakai-internet-starlink-rahasia-warga-ri-bisa-keliling-dunia

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *