Sekarang ini ada dua bahasa sistem operasi mobile yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Pertama adalah iOS serta yang kedua adalah Android. Kedua sistem operasi tersebut masih menjadi sistem operasi mobile terbesar dengan pengguna terbanyak di dunia. Karenanya tidak heran jika banyak sekali developer yang berlomba-lomba agar bisa memasukkan aplikasinya di dalam sistem operasi ini.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan apabila seorang pengembang ingin menerbitkan aplikasinya pada kedua sistem operasi ini. Tentu saja ada perbedaan diantara Android dan iOS dimulai dari bahasa program yang digunakan sampai proses bisa rilisnya aplikasi tersebut. Buat para pengembang yang baru mau menerbitkan aplikasinya, sangat disarankan untuk membaca pembahasan di bawah ini.
Bahasa Pemrogaman Kedua Aplikasi
Hal pertama yang dibahas adalah bahasa pemrogaman yang jelas berbeda dari keduanya. Meskipun sama-sama sistem operasi dengan basis mobile, tapi bukan berarti keduanya sama. Karenanya sebelum membuat sebuah aplikasi untuk keduanya, pahami dulu dengan benar bahasa pemrogamannya. Untuk kedua sistem operasi masing-masing memiliki dua bahasa pemrograman diantaranya.
Java
Untuk bahasa pemrograman yang pertama yakni java digunakan oleh Android . Meskipun begitu java ini tidak hanya digunakan oleh Android saja melainkan juga untuk iOS . Hanya saja java ini lebih banyak digunakan oleh pihak pengembang untuk membuat aplikasi berbasis Android . Salah satu hal yang menyebabkan java sangat populer adalah bahasanya yang mudah untuk dipahami.
Java Script With Html 5
Masih dari turunan java dan sama-sama digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android. Bahasa pemrograman yang satu ini merupakan jalan pintas agar pembuatan aplikasi berbasis web menjadi lebih mudah. Hal ini dikarenakan bahasa pemrograman yang satu ini merupakan platform hybrid. Dengan begini aplikasi yang dihasilkan akan setingkat lebih baik.
Swift
Masuk ke bahasa pemrograman nomor tiga yakni swift yang memang diciptakan khusus untuk perangkat Apel. Bahkan memang swift ini dibuat oleh pihak Apple pada tahun 2014 baru setahun setelahnya dibuat menjadi opensource. Apabila ingin membuat aplikasi khusus untuk perangkat Apple khususnya iphone, maka ada baiknya untuk menggunakan bahasa pemrograman ini.
Objective C
Keempat dan yang terakhir jenis bahasa pemrograman ini masih digunakan untuk iOS. Kali ini ada yang baru dan masih paling banyak orang gunakan belakangan ini. Dengan menggunakan bahasa yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk membuat aplikasi yang lebih canggih. Karenanya banyak yang beralih ke objective C ini, serta penggunaan swift sudah mulai ditinggalkan
Lingkungan Pengembangan Terhadap Kedua Aplikasi
Dari bahasa pemrograman saja sudah terlihat dengan jelas sekali perbedaannya begitu juga dengan lingkungan pengembangannya. Dimana lingkungan pengembangan untuk kedua sistem operasi mobile ini ada perbedaan di beberapa bagian. Pertama adalah perbedaan pada biaya pengembangannya. Hal ini memang tidak terlalu besar karenanya tidak terlalu banyak yang menyadarinya.
Untuk biaya sendiri yang dibutuhkan untuk iOS sekitar $100 dollar per tahunnya yang apabila dirupiahkan menjadi Rp1,4 juta. Ingatlah biaya ini untuk satu tahun. Khusus untuk sistem Android sendiri harganya bervariasi untuk pengembangan setiap aplikasinya. Tapi untuk biaya awalnya Android membutuhkan $25 yang jika dirupiahkan menjadi Rp 340ribu.
Perbedaan selanjutnya adalah lingkungan pengembangan untuk produk iOS menggunakan Xcode. Hal tersebut akan selalu tercantum di dalam setiap produk iOS. Hal ini dilakukan agar aplikasi bisa berjalan dengan baik dalam produk iOS. Untuk lingkungan pengembangan sistem operasi Android menggunakan Android studio. Bahasa pemrograman ini bisa juga untuk linux, microsoft serta windows.
Uji Verifikasi
Apabila dilihat dengan seksama, maka akan terlihat dengan jelas bahwa pada tahap inilah perbedaannya akan sangat terlihat. Beberapa aplikasi yang memang sudah dinyatakan kompatibel untuk perangkat iOS khususnya iphone dan ipad akan sangat mudah untuk dikenali. Karena memang akan terlihat dengan mudah, tapi tidak semuanya bisa ditemukan untuk perangkat lain.
Berbanding terbalik jika melihat dari sisi Android. Karena hampir sulit untuk menemukan aplikasi yang sudah kompatibel di Android bisa juga dijalankan untuk iOS. Karenanya saat membuat aplikasi Android ini ada baiknya untuk fokus dulu dengan versi operasi sistemnya. Baru nantinya dikembangkan dengan menggunakan terminal yang akan didukung dengan merujuk pada model yang saat ini memiliki pangsa besar.
Menyimpan Aplikasi dan Proses Evaluasi Sampai Terbit
Setelah selesai membuat aplikasi dan melalui tahap uji verifikasi maka hal yang terakhir adalah penerapan. Perlu dipahami bahwa baik AppStore maupun Playstore adalah sebuah platform, karenanya penting bagi keduanya untuk melakukan evaluasi terlebih dahulu. Tapi perbedaan evaluasi ini terletak jika pada AppStore dilakukan sebelum sementara Playstore dilakukan sesudahnya.
Sehingga jalurnya akan benar-benar berbeda. Dimana untuk AppStore pengembang akan mengalami proses pernyortiran pada awalnya. Sehingga tidak mungkin jika sedari awal itu aplikasi sudah ditolak untuk terbit. Karena memang proses filter atau penyaringan terhadap konten aplikasi yang bisa diterbitkan oleh pihak AppStore benar-benar ketat dan terarah.
Apabila di Playstore seseorang tidak perlu untuk ditolak aplikasinya di awal. Karena seperti yang dibahas sebelumnya jika aplikasi ini akan mendapatkan penilaian di akhir. Tapi jangan senang dulu, karena Playstore juga ketat terhadap penilaian serta ulasan yang diberikan oleh pengguna. Sehingga apabila ada laporan buruk terkait aplikasi ini, maka bukan tidak mungkin aplikasi ini akan dihilangkan begitu saja.
Tips Agar Aplikasi Bisa Mendapatkan Review yang Positif Di Android
Sebelumnya sudah dibahas bahwa perbedaan penilaian terbesar dari keduanya adalah penilaian di awal dan di akhir. Karenanya bagi yang hendak mengembangkan aplikasi Android tidak ada salahnya untuk berpikir keras bagaimana caranya agar aplikasi selalu mendapat respon yang positif. Membuat aplikasi yang bagus sedari awal tentu adalah sebuah keharusan, tapi mempertahankan kinerja dari aplikasi tersebut juga perlu seperti dibawah ini.
Pertahankan Kinerja Aplikasi
Pertama adalah tetap pertahankan kinerja aplikasi yang memang sudah bagus sedari awal. Karena apabila diperhatikan dengan baik banyak orang yang justru mengubah ulasannya setelah beberapa saat menggunakan aplikasi. Dalam hal ini biasanya justru terjadi setelah update dilakukan. Karenanya penting untuk tetap mempertahankan kinerja bagus aplikasi agar review yang diterima semakin positif.
Memiliki Semua Fitur yang Diperlukan
Kedua agar aplikasi bisa mendapatkan semua review yang positif adalah dengan memperhatikan semua fitur yang diperlukan. Beberapa seperti offline mode yang pastinya akan sangat disukai oleh banyak pengguna. Lalu fitur gamification yang bisa digunakan oleh pengguna untuk sekedar bersantai. Serta beberapa fitur aplikasi lainnya yang bisa digunakan dan juga diterapkan.
Interface yang Sifatnya Memudahkan
Terkadang banyak pengembang yang lebih senang menambahkan banyak tools atau alat pada aplikasinya. Tujuannya agar aplikasi terlihat lebih hebat, ini biasanya terjadi pada pengembang baru. Padahal prinsip yang harus diterapkan adalah kesederhanaan. Dimana pengguna lebih menyukai interface yang sifatnya lebih sederhana. Karena dengan begitu pengguna akan merasa lebih mudah untuk menggunakannya.
Menindak Dengan Cepat Review Negatif
Menindak dalam hal ini bukan berarti membawa komen negatif ini ke ranah hukum, tidak seperti itu. Ada satu aturan main yang sering dipakai oleh pengembang besar untuk aplikasi buatannya. Dimana ketika aplikasi tersebut mendapatkan review negatif, maka dengan cepat review tersebut akan mendapatkan balasan berupa kata maaf. Nantinya pihak pengembang akan berusaha memperbaiki hal yang dikeluhkan.
Tidak Memiliki Banyak Iklan
Trik terakhir adalah jangan sampai aplikasi yang dipasarkan memiliki banyak iklan di dalamnya. Karena banyak pengguna yang tidak menyukai hal ini dan merasa terganggu. Hal ini bisa dibuktikan apabila pengembang membaca beberapa ulasan buruk yang ada di Playstore terkait sebuah aplikasi. Pasti hampir diatas 50% semua ulasan buruk tersebut terkait dengan banyaknya iklan yang muncul.
Hal yang Harus Diperhatikan Supaya Aplikasi Diterima Oleh Pihak iOS
Apabila tadi sudah dibahas bagaimana caranya agar aplikasi dapat tetap mendapatkan review positif di Playstore, maka sekarang ke AppStore. Seperti yang sudah diketahui bahwa AppStore melakukan penilaian di awal. Karenanya pembahasan kali ini tentu akan berbeda yakni bagaimana caranya agar aplikasi dapat diterima oleh pihak iOS . Tentu ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti dibawah ini.
Tidak Boleh Terlibat Sengketa Apapun
Pertama adalah aplikasi yang diterbitkan harus bersifat benar-benar aman serta bersih dari masalah hukum. AppStore sangat tidak mengijinkan yang namanya pelanggaran hak cipta dengan melakukan plagiasi. Selain itu AppStore juga tidak akan menerbitkan aplikasi yang dengan sengaja menyebutkan nama kompetitornya dengan maksud untuk menjatuhkan di dalam aplikasi tersebut.
Memiliki Preview yang Jelas
Percaya atau tidak jika untuk mendaftarkan aplikasi di AppStore, preview merupakan satu hal yang bersifat keharusan. Bahkan AppStore memberikan peraturan terkait berapa screenshot yang harus diberikan yakni minimal 10. Karena AppStore sangat menjaga kenyamanan penggunanya. Sehingga aplikasi yang dianggap terlalu minim memberikan informasi akan ditolak.
Tidak Memiliki Kemungkinan Bug atau Virus Sama Sekali
Jangan pernah coba-coba untuk membuat aplikasi yang di dalamnya memiliki muatan virus. Karena seperti yang sudah diketahui bersama bahwa keamanan yang dimiliki sangatlah tinggi dan sulit ditembus. Sehingga pihak iOS juga sangat mengedepankan keamanan penggunanya. Jadi sebuah aplikasi yang mudah crash atau rusak, serta sekiranya mengandung muatan bug atau virus tidak akan diterbitkan.
Konten Harus Bersifat Relevan
Keempat adalah kontennya harus bersifat relevan karena ternyata 4% aplikasi yang diajukan ke Apple ditolak karena tidak memiliki relevansi jika dibandingkan dengan konten atau fungsionalitas yang ditawarkan. Pedoman 3.3 dari Panduan Pengembang Apple menyatakan bahwa aplikasi dengan nama, deskripsi, tangkapan layar, atau pratinjau yang tidak relevan dengan konten dan fungsionalitas App akan ditolak.
Judul yang Diberikan Harus Sesuai
Sama seperti sebelumnya yang juga menyebabkan 4% dari aplikasi yang diajukan ditolak ini terkait dengan judul yang tidak sesuai. Jadi pastikan dengan benar judul yang ada di AppStore dan judul yang tertera saat aplikasi diinstal harus benar-benar sama. Hal ini dilakukan oleh pihak apple demi menghindari adanya kebingungan dari pihak pengguna nantinya dan Apple sangat menghindari hal tersebut.
Itulah tadi pembahasan seputar perbedaan pengembangan aplikasi di Android maupun iOS. Ternyata meskipun sama-sama sistem operasi untuk mobile tapi perbedaan dari keduanya cukup signifikan. Karenanya tidak perlu heran jika ada aplikasi yang terdapat di iOS tidak ada di Android serta sebaliknya. Jadikan juga ini panduan bagi yang baru memulai untuk mengembangkan aplikasi.
Sumber : https://appkey.id/pembuatan-aplikasi/cross-platform/perbedaan-aplikasi-android-dan-ios/