[SENINFO]Teknologi 5G dapat mempercepat kehidupan digital di masa depan. Teknologi jaringan tersebut memungkinkan “Everything on Mobile and Connected”, di mana semua hal dapat dioperasikan melalui perangkat mobile.
Akses jaringan mobile mengubah industri telekomunikasi, yang memungkinkan semua terkoneksi kapan saja dan di mana saja. Di masa yang akan datang, akses nirkabel pada akhirnya akan digunakan.
Melalui keterangan resmi yang diterima Okezone, teknologi 5G akan memberikan jaringan nirkabel yang fleksibel, dapat diandalkan, dan aman untuk menghubungkan orang dengan seluruh aplikasi, layanan, dan hal lainnya. Di era “Everything on Mobile and Connected”, jaringan mobile harus dapat memenuhi kriteria dari tiga dimensi, yaitu jumlah koneksi, latensi, dan throughput.
Inovasi teknologi, terutama 5G, dapat mempercepat langkah untuk menuju dunia yang terkoneksi dengan lebih baik. Telah diantisipasi bahwa masa depan akan menyaksikan perwujudan dari pengalaman dan aplikasi baru seperti mobil tanpa kemudi, operasi dari jarak jauh, Virtual Reality (VR), dan hiburan imersif berbasis VR.
5G dapat memenuhi berbagai skenario aplikasi dengan koneksi antar benda menjadi skenario yang utama, termasuk mengemudi otonom, kendaraan terkoneksi (V2X), pengiriman melalui drone, dan otomasi robot industri (Industry 4.0). Bagian terpenting dari koneksi 5G adalah kemampuannya dalam menghadirkan VR dan AI (Artificial Intelligence) yang lebih baik, menghubungkan mesin ke mesin (M2M), dan membawa Internet of Things (IoT) ke tahap selanjutnya.
5G akan mampu memberikan dukungan yang kuat terhadap perkembangan internet dan memberikan pengalaman Mobile Broadband (MBB) melalui pemenuhan kriteria untuk tingkat spektrum yang tinggi, tingkat puncak yang tinggi (high peak rates), jumlah koneksi yang banyak, dan latensi yang sangat rendah berkisar di 1 mili detik, yang memungkinkan operator untuk memberikan lebih banyak koneksi Mobile Network of Things (MoT), sehingga mampu mempromosikan industri MBB.
Sebagai yang selalu terdepan, masyarakat Indonesia selalu terbuka dalam mengadopsi teknologi baru, yang mana Indonesia baru saja memulai transformasi digital dan fokus dalam memperbaiki infrastruktur TIK dan melakukan inovasi untuk berbagai aplikasi. Teknologi mobile telah mengubah kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk cara berkomunikasi, transportasi, dan e-commerce, sehingga gebrakan di bidang teknologi akan membawa nilai tambah bagi masyarakat di negeri ini.
Selain itu, teknologi 5G juga bisa dimanfaatkan untuk implementasi mobil pintar. Baru-baru ini, perusahaan teknologi jaringan dan produsen ponsel, Huawei menyelenggarakan demonstrasi pengendalian kendaraan dari jarak jauh yang berbasis 5G pertama di dunia bersama dengan China Mobile dan SAIC Motor di ajang Mobile World Congress (MWC) 2017 di Shanghai, Tiongkok. Dalam demonstrasi ini, Huawei menyediakan solusi 5G nirkabel yang menghubungkan iGS, mobil pintar milik SAIC Motor dengan koneksi milik China Mobile.
Dalam proses demonstrasi, sinyal kontrol untuk roda kemudi, gas, dan rem dikirimkan melalui jaringan 5G, dengan pengemudi yang berada di jarak lebih dari 30 kilometer dari kendaraan. Demonstrasi ini membuktikan potensi pita lebar (bandwidth) yang tinggi, dan potensi latensi yang rendah di frekuensi C-band, yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan kendaraan pintar terhubung di masa depan.
Remote driving memiliki keunggulan, terutama untuk lingkungan yang berbahaya seperti lokasi penambangan dan tempat pembuangan limbah. Selain itu, remote driving juga dapat dimanfaatkan dalam keadaan darurat, seperti misi penyelamatan manusia pada saat terjadi bencana.
Meskipun 5G masih dalam tahap standardisasi, beberapa jaringan pre-commercial akan muncul di secara global paling cepat di 2018. “Sementara untuk Indonesia, perkembangan jaringan ini sudah baik, namun Indonesia dapat mengadopsi teknologi 5G pada beberapa komponen teknologi LTE yang tersedia. Hal ini dapat membuat jaringan lebih siap satu langkah untuk mengadopsi evolusi 5G selanjutnya di masa depan. Pengimplementasian jaringan ini dapat meningkatkan kualitas jaringan dan menawarkan efisiensi tinggi dengan menggunakan sumber daya yang sudah ada,” ujar Mohamad Rosidi, Direktur Strategi dan Marketing TIK, Huawei Indonesia.