Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, pemerintah akan mulai melakukan persiapan gelaran jaringan 5G tahun depan di Indonesia. Sebagai tahap awal, jaringan 5G akan digelar secara terbatas di sejumlah wilayah terpilih. Titik-titik prioritas akan berada di beberapa kawasan pariwisata, industri, maupun kota-kota mandiri yang secara ekosistem dinilai sudah siap menyelenggarakan jaringan 5G.
Baru-baru ini, pemerintah telah membuka lelang frekunsi 2,3 GHz pada rentang 2.360-2.390 MHz. Pita frekuensi itu rencananya akan digunakan untuk menggelar jaringan 5G. Alokasi pita frekuensi yang dilelang sebesar 30 MHz yang terdiri dari tiga blok, yakni blok A, B, dan C. Ada tiga operator yang memenangkan lelang frekuensi tersebut, yakni Telkomsel, Smartfren, dan Tri Indonesia.
Siaran televisi analog paling lambat akan disetop pada 2 November 2022. Menurut Direktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail, analog switch off mampu memberikan penghematan sebesar 112 MHz di pita frekuensi 700 Mhz. Pita frekuensi tersebut bisa melayani masyarakat dengan jangkauan lebih luas dibanding pita frekuensi di atasnya. “Sehingga dengan analog switch off itu membuka ruang percepatan pembangunan 5G di Indonesia dan dapat meningkatkan kualitas layanan mobile broadband atau seluler di tanah air,” ujar Ismail. Johnny mengatakan, selain menyiapkan infrastruktur berupa spektrum, pemerintah juga akan mempertimbangkan pilihan teknologi 5G yang tepat untuk Indonesia.
Sumber : https://tekno.kompas.com/read/2020/12/30/17183067/menkominfo-5g-digelar-di-indonesia-tahun-2021