Baru-baru ini, SIRCLO, perusahaan teknologi e-commerce meluncurkan laporan berjudul “Navigating Market Opportunities in Indonesia’s E-Commerce”. Pada laporan ini, mereka memaparkan informasi tentang tren pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia dari berbagai sumber dan hasil studi internal SIRCLO.
Dikutip dari keterangan resminya, Senin (2/12/2019), Brian Marshal, selaku Founder dan Chief Executive Officer SIRCLO mengatakan laporan ini bertujuan memberikan ‘amunisi’ informasi kepada semua stakeholder dalam berkolaborasi mendorong pertumbuhan dan inovasi e-commerce Indonesia. “Sekarang, pertumbuhan industri e-commerce dalam negeri sedang berkembang pesat. Kami melihat masih banyak pemain lokal yang sangat berpotensi. Bila kita bisa dukung dengan teknologi dan kolaborasi informasi seperti ini, mereka bisa memaksimalkan pertumbuhan bisnis mereka,” jelas Brian.
Laporan tersebut juga menyebutkan, rata-rata satu orang konsumen Indonesia dapat berbelanja di marketplace sebanyak 3-5 kali dalam satu bulan, dan menghabiskan hingga 15 persen dari pendapatan bulanan mereka.
Menariknya, data SIRCLO juga mengungkapkan konsumen online di Jakarta rata-rata berbelanja 2 kali lipat lebih banyak daripada kota-kota lain.
Lebih lanjut, perusahaan juga menjelaskan tentang metode pembayaran paling populer dalam berbelanja online.
Mereka menjelaskan, konsumen paling sering membayar pembelian secara online melalui bank transfer (48 persen), dan kartu debit/kredit (21 persen). Melalui hasil riset yang sama, SIRCLO juga menemukan 20 persen konseumen menggunakan metode e-wallet untuk melakukan pembayaran. Ini menunjukkan pesatnya adopsi metode ini di Indonesia sejak awal kemunculannya di tahun 2017.
SIRCLO memaparkan, industri e-commerce Indonesia berkontribusi lebih dari setengah nilai ekonomi digital pada 2019, dan diprediksi akan mendominasi sektor digital hingga 60 persen di 2025.
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/4123727/orang-indonesia-habiskan-15-persen-gaji-untuk-belanja-online